Tentang Minimalism.
- Rumah Putih
- Nov 12, 2019
- 3 min read
Dalam gambaran yang besar dan sederhana kita secara pribadi melihat gerakan atau gaya hidup minimalis sebagai pintu untuk menuju kebebasan yang tidak terbatas. Kenapa begitu?
Tidak ada yang salah dari memiliki harta benda, mau punya mobil kek, mau punya rumah kek, mau punya 4 lemari penuh pakaian juga tidak ada yang salah. Yang salah adalah ketika kita membiarkan harta benda kita mendefinisikan kita, begitu kita membiarkan semua harta benda kita mendefinisikan kita maka kita menjadi bergantung kepada mereka dan takut kehilangan mereka, kita menjadi terjebak dan seolah-olah tidak bisa hidup tanpa harta benda kita. Akhirnya kita biarkan 4 lemari pakaian penuh itu tidak tersentuh, i mean who actually need that much clothes anyway?!
Dengan menjalankan minimalism atau minimalisme kita akan merubah cara pandang kita akan apa yang kita punya, kita akan melepaskan semua ketergantungan kita akan harta benda yang menjebak, makanya kita bilang kalau minimalisme adalah pintu menuju kebebasan yang tidak terbatas.
Bayangkan kita hidup hanya dengan harta benda yang benar-benar kita butuhkan, artinya kita pakai hampir setiap hari dan ada suatu aktifitas yang terhambat ketika harta benda itu tidak ada dalam kehidupan kita dan benar-benar menghargai harta benda kita itu. Kita tidak akan bisa benar-benar value harta benda kita kalau kita bahkan tidak tau apa yang kita punya karena kebanyakan yang kita punya hanya tertumpuk di sudut ruang begitu saja, tapi kalau kita memiliki lebih sedikit kita akan dapat lebih merawat dan menghargai apa yang kita miliki.
Dalam minimalisme kita juga sama akan "dipaksa" untuk membuat keputusan lebih berkesadaraan. Sadar akan dampak nya untuk kehidupan kita dan lingkungan sekitar seperti dalam menjalankan hidup minim sampah. Minimalisme mengajarkan kita untuk meraih kebahagian bukan melalui apa yang kita konsumsi atau miliki tetapi memalui kehidupan itu sendiri, dimana kita bisa hidup lebih bebas maka kita bisa memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan apa yang benar-benar kita suka ketimbang terjebak dalam lingkaran konsumsi yang tidak ada habisnya.
Jadi bagaimana kita menjalankan minimalisme? pertama-tama lakukan semacam purging dimana kalian melepaskan semua kepemilikan kalian akan sesuatu yang sudah tidak lagi kalian butuhkan, kalau barang itu tidak memberikan kebahagiaan kepada kalian ketika kalian pegang barang-barang itu maka simpanlah barang-barang itu disuatu lemari dan tunggu sampai 1 bulan, kalau dalam 1 bulan itu kalian masih mencari barang-barang itu, mungkin kalian masih membutuhkannya tapi kalau tidak kalian bisa mendonasikan barang-barang itu atau menjualnya siapa tau ada yang membutuhkan. Inilah yang dimaksud menjadi lebih berkesadaran, dimana kalian melepas apa yang sudah tidak kalian butuhkan agar bisa dimiliki orang lain yang lebih membutuhkan tanpa campur tangan konsumsi barang baru yang memiliki dampak tidak selalu baik untuk lingkungan. Fokuslah untuk menyimpan apa yang benar-benar kalian butuhkan terutama dalam keseharian.
Rawatlah apa yang kalian miliki dengan baik agar tidak cepat rusak, kalau sudah rusak jangan langsung memutuskan membeli barang baru tapi cobalah perbaiki atau cari gantinya yang bekas. Untuk kedepannya kalau kalian butuh sesuatu yang baru sebelum kalian pergi membeli barang baru dari pusat perbelanjaan cobalah cari yang bekas dulu. Fokus pada membeli sesuatu yang berkualitas agar bertahan lama.
Cobalah untuk lebih memikirkan panjang-panjang sebelum memutuskan membeli sesuatu yang baru, tunggu beberapa minggu dan timbang-timbang, apakah kalian benar-benar membutuhkannya? berapa lama kalian akan menggunakannya? bisakah kalian hidup tanpa barang itu?
Yang kita rasakan setelah menjalankan minimalisme adalah sedikitnya waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan rumah semenjak kita tidak memiliki banyak barang menumpuk lagi, sekarang kita punya banyak waktu untuk menjadi lebih produktif dalam melakukan sesuatu yang benar-benar kita suka.
Kita juga jadi tidak terus menerus berpikir tentang konsumsi yang tidak ada habisnya karena kita sadar apa yang kita miliki sekarang sudah cukup dan apa yang akan kita beli tidak akan mendefinisikan kita. Kita jadi bisa lebih memikirkan hal lain yang lebih penting seperti kesehatan kita, apa kesukaan kita, memanjakan diri kita dan menjalankan hidup lebih tenang.
Tidak apa punya banyak barang asalkan barang-barang itu yang kalian benar-benar sayang dan butuhkan, minimalisme bukanlah tentang memiliki rumah serba putih dengan sangat sedikit isi tetapi tentang bagaimana kalian melihat sesuatu dan bagaimana kalian menjalankan hidup dengan lebih bebas.
Jangan biarkan iklan-iklan membuat kalian berpikir bahwa membeli suatu produk atau barang akan membuat kalian merasa lebih baik karena itu tidak benar. Kalian akan merasa lebih baik ketika hidup kalian dipenuhi dengan hal-hal yang punya arti mendalam untuk kalian dan dapat melakukan apa yang benar-benar kalian sukai bukan karena konsumsi.

Commentaires