top of page

Kenapa Orang Akan Tetap Memilih Plastik Sekali Pakai.


Kemarin saya pergi ke sebuah pasar swalayan untuk membeli  ayam fillet yang kelupaan saya pesan di tukang sayur dekat rumah, sudah lama sekali sejak terakhir saya pergi ke pasar swalayan karena setelah kita memutuskan untuk hidup minim sampah kita biasakan diri untuk berbelanja di tukang sayur dekat rumah dan membeli buah di toko buah dekat rumah supaya semua belanjaan bisa bebas dari plastik walaupun untuk beberapa item spesial seperti daging-dagingan, ikan atau buah yang tidak umum kita harus memesan terlebih dahulu.


Kembali ke cerita saya di pasar swalayan,  saya mengantri di kasir sambil menunggu orang di depan saya menyelesaikan pembayarannya saya mendengan percakapan mbak kasir dari sebelah dengan orang yang sedang dilayani nya,


"mau pakai plasti atau pakai tas kain, Bu?" tanya mbak kasir itu.

"emang apa bedanya mba?" Ibu itu bertanya.

"kalau pakai plastik berbayar 200 Rupiah dan kalau pakai tas kain berbayar 3000 Rupiah." jawab mbak kasir nya.

"yaudah pakai plastik aja." Ibu itu menjawab dan meyelesaikan pembayaranya.


Saya jadi sadar kalau inilah masalahnya selama ini kenapa masih banyak sekali orang yang memilih plastik sekali pakai daripada tawaran-tawaran tas kain yang bisa dipakai beulang kali. Jelas pertama-tama bagaimana mbak kasir itu menjawab pertanyaan ibu itu saja sudah salah "emang apa bedanya mba?" mba kasir itu bukannya menjawab dari sudut pandang soal lingkungan dan polusi sampah plastik yang sudah sangat mengancam tetapi mbak kasir itu malah menjawab dari sudut pandang seorang pedangang ke seorang pembeli dan malah lebih menjelaskan soal perbedaan harga bukan soal dampak apa yang akan terjadi ketika ibu itu memilih tas kain atau tas plastik sekali pakai. Kedua, kita tidak munafik sebagai orang yang tidak akan pernah mau dirugikan jelas pilihan kita akan jatuh ke tas plastik sekali pakai yang jauh lebih murah ketimbang tas kain yang lebih mahal, terlebih tanpa diedukasi akan dampak buruk dari bagaimana tas plastik sekali pakai itu akan berakhir di tempat sampah lalu ke TPA dan kelautan dan mencemari lingkungan.


Dalam opini saya, seharusnya justru tas plastik sekali pakailah yang harganya lebih mahal dari tas kain supaya lebih mendorong publik untuk menggunakan tas kain ketimbang tas plastik sekali pakai, harusnya jangan ada celah sedikitpun untuk orang punya alasan untuk lebih memilih tas plastik sekali pakai lagi karena tas plastik sekali pakai sangatlah berbahaya untuk lingkunga. Seharusnya ribuan mbak atau mas kasir di pasar swalayan, pasar traditional, toko manapun diedukasi sebagaimana kampanye soal tas ramah lingkungan ramai sekali di pusat-pusat perbelanjaan belakangan ini, seharusnya mereka bisa membeberkan sedetail mungkin kenapa seorang pelanggan harus memilih tas kain dan bukan tas plastik sekali pakai, atau seharusnya sekalian saja hilangkan semua tas plastik sekali pakai dari semua pusat perbelanjaan dan ganti dengan tas kain.


Untuk kita yang sudah punya kesadaran akan bahayanya polusi sampah plastik mungkin pilihan menggunakan tas kain sudahlah menjadi hal yang wajib, tetapi untuk sebagian besar orang yang belum memahami kenapa sekarang ramai sekali kampanye soal menyelamatkan lingkungan dengan berhenti menggunakan plastik kebingungan dan keingin tahuan mereka jelas harus diarahkan dengan baik supaya mereka tidak segan ataupun merasa direpotkan dengan memilih tas kain ataupun dalam memilih alternatif apapun yang lebih ramah lingkungan.


Sebenarnya kenyataan seperti di atas lah yang membuat saya bersemangat untuk menulis soal hidup minim sampah supaya banyak orang teredukasi dengan baik dan mau ikutan berpartisipasi dalam sebuah langkan kecil yang akan menghasilkan perubahan besar untuk generasi di masa depan.






Comments


© 2023 by Design for Life.

Proudly created with Wix.com

bottom of page